Pendahuluan
Pada
pembahasan berikut akan dibahas mengenai beberapa teknik penipuan dan
penyalahgunaan komputer yang lebih umum ke dalam tiga bagian: serangan
dan penyalahgunaan komputer, rekayasa sosial, dan malware.
SERANGAN DAN PENYALAHGUNAAN KOMPUTER
Hacking: akses,
modifikasi, atau penggunaan yang tidak sah atas perangkat elektronik
atau beberapa elemen dalam sistem komputer. Beberapa contoh ilustrasi
serangan-serangan hacking dan dampak yang ditimbulkannya adalah sebagai berikut:
- Seorang hacker Rusia menerobos ke dalam sistem Citibank dan mencuri $10 juta dari rekening nasabah.
- Acxiom mengelola informasi nasabah untuk penerbitan kartu kredit, bank, perusahaan otomotif, dan para pengecer (retailer). Seorang administrator sistem untuk sebuah perusahaan yang berbisnis dengan Acxiom melebihi batas akses yang diijinkan, ia mengundul file yang memiliki kata sandi yang sudah dienkripsi, dan menggunakan program pemecah sandi untuk mengakses ID rahasia. Penerobosan ini merugikan Acxiom lebih dari $5,8 juta.
- Selama perang Irak, para hacker Belanda mencuri informasi rahasia, termasuk informasi pergerakan pasukan dan senjatanya pada 34 wilayah militer. Tawaran mereka untuk menjual informasi kepada Irak ditolak, kemungkinan karena Irak mengira tawaran tersbeut adalah sebuah jebakan.
- Seorang hacker berusia 17 tahun menerobos ke dalam jaringan Bell Laboratories, menghancurkan sejumlah file, menyalin 52 program perangkat lunak hak milik, dan mempublikasikan informasi rahasia di bulletin board (forum percakapan online) terselubung. Banyak hacker yang berusia muda, beberapa diantaranya berusia 12 tahunan.
- Seorang hacker memasuki komputer pemasok perangkat lunak dan menggunakan "saluran terbuka (open pipe)" miliknya ke nasabah bank untuk memasang program Trojan horse yang kuat pada komputer bank.
- Pada pelanggaran keamanan terburuk sepanjang sejarah, 101 juta ajun Sony PlayStation di-hack, sehingga merusak jaringan selama lebih dari sebulan. Lebih dari 12 juta nomor kartu kredit, alamat e-mail, kata sandi, alamat rumah, dan data lain dicuri.
Hijacking (pembajakan): pengambilan
kendali atas komputer orang lain untuk melakukan aktivitas terlarang
tanpa sepengetahuan pengguna komputer yang sebenarnya.
Botnet: sebuah jaringan komputer terbajak yang kuat dan berbahaya yang digunakan untuk menyerang sistem atau menyebarkan malware.
Zombie: sebuah komputer yang dibajak, biasanya merupakan bagian dari botnet yang dipergunakan untuk melakukan berbagai serangan internet.
Bot herder: seseorang yang menciptakan botnet dengan memasangkan perangkat lunak pada PC yang merespons instruksi elektronik milik bot herder.
Serangan denial-of-service (DoS): sebuah serangan komputer di mana penyerang mengirimkan sejumah bom e-mail atau permintaan halaman web, biasanya dari alamat salah yang diperoleh secara acak, agar server e-mail atau web server yaitu penyedia layanan internet kelebihan beban dan ditutup.
Berikut adalah contoh mengilustrasikan serangan-serangan DoS dan kerusakan yang ditimbulkannya:
- Suatu serangan DoS menutup 3.000 situs selama 40 jam pada akhir pekan belanja tersibuk dalam setahun.
- CloudNine, sebuah penyedia layanan internet, bangkrut setelah serangan DoS menghalangi pelanggan dan konsumennya untuk berkomunikasi.
- Diperkirakan 1 dari 12 e-mail memuat virus MyDoom saat virus tersebut mengubah host menjadi zombie yang menyerang Microsoft. Perusahaan-perusahaan lainnya, seperti Amazon, Yahoo, CNN, dan eBay, juga telah mengalami serangan DoS yang serupa.
Spamming: secara
bersamaan mengirimkan pesan yang tak diminta kepada banyak orang pada
saat yang sama, biasanya dalam bentuk sebuah upaya untuk menjual
sesuatu.
Serangan kamus (dictionary attack): menggunakan perangkat lunak khusus untuk menebak alamat e-mail perusahaan dan mengirimkan pesan e-mail kosong. Pesan yang tidak kembali biasanya merupakan alamat e-mail yang valid, sehingga dapat ditambahkan pada daftar alamat e-mail pelaku spamming.
Splog: spam blog yang
diciptakan untuk meningkatkan situs Google PageRank, yang merupakan
intensitas sebuah halaman situs yang direferensikan oleh halaman situs
lainnya.
Spoofing: mengubah
beberapa bagian dari komunikasi elektronik untuk membuat seolah-olah
yang lain yang mengirimkannya agar mendapatkan kepercayaan dari
penerima.Spoofing memiliki berbagai bentuk sebagai berikut:
- E-mail spoofing: membuat sebuah alamat pengirim dan bagian-bagian lain dari sebuah header e-mail agar tampak seperti e-mail tersebut berasal dari sumber lain.
- Caller ID spoofing: menampilkan nomor yang salah pada tampilan ID penelepon di handphone si penerima untuk menyembunyikan identitas si penelepon.
- IP address spoofing: menciptakan paket internet Protocol dengan alamat IP palsu untuk menyembunyikan identitas si pengirim atau untuk menirukan sistem komputer lain.
- Address Resolution Protocol (ARP) spoofing: pengiriman pesan ARP palsu ke sebuah Ethernet LAN. ARP adalah sebuah protokol jaringan komputer untuk menentukan alamat perangkat keras milik host jaringan ketika hanya alamat IP atau jaringan yang diketahui. Mac Address (Media Access Control Address): sebuah alamat perangkat keras yang mengidentifikasi secara khusus setiap node pada sebuah jaringan.
- SMS spoofing: menggunakan layanan pesan singkat (SMS) untuk mengubah nama atau nomor dari mana pesan teks berasal.
- Web-page spoofing: phising.
- DND spoofing: melacak ID dari Domain Name System (DNS, sebuah "buku telepon" internet yang mengubah sebuah domain atau nama jaringan menjadi sebuah alamat IP) meminta dan membalas sebelum server DNS yang asli melakukannya.
Serangan zero day (zero-day attack): sebuah
serangan di antara waktu kerentanan sebuah perangkat lunak baru
ditemykan dan "merilisnya sembarangan" dan saat sebuah pengembang
perangkat lunak merilis patch untuk memperbaiki masalah.
Patch: kode yang dirilis pengembang perangkat lunak yang memperbaiki kerentanan perangkat lunak tertentu.
Cross-site scripting (XSS): sebuah kerentanan di halaman situs dinamis yang memungkinkan penyerang menerobos mekanisme keamanan browser dan memerintahkan browser korban untuk mengeksekusi kode, mengira bahwa itu berasal dari situs yang dikehendaki.
Serangan limpahan buffer (buffer overflow attack): ketika jumlah data yang dimasukkkan ke dalam sebuah program lebih banyak daripada jumlah dari input buffer. Limpahan input menimpa instruksi komputer berikutnya, menyebabkan sistem rusak. Para hacker memanfaatkannya dengan merangkai input sehingga
limpahan memuat kode yang menyatakan ke komputer apa yang dilakukan
selanjutnya. Kode ini dapat membuka sebuah pintu belakang di dalam
sistem.
Serangan injeksi (insersi) SQL (SQL injection (insertion) attack): menyisipkan query SQL berbahaya pada input sehingga query tersebut lolos dan dijalankan oleh sebuah program aplikasi. Hal ini memungkinakan seorang hacker meyakinkan agar aplikasi menjalankan kode SQL yang tidak dikehendaki untuk dijalankan.
Serangan man-in-the-middle (MITM attack): seorang hacker menempatkan dirinya di antara seorang klien dan host untuk memotong komunikasi di antara mereka.
Berikut ini serangan dunia maya man-in-the-middle:
Maquerading/impersonation: mendapatkan
akses ke sebuah sistem dengan berpura-pura menjadi pengguna yang sah.
Pelaku perlu mengetahui ID dan kata sandi pengguna yang sah.
Piggybacking: 1)
menyadap ke dalam sebuah jalur komunikasi dan mengunci secara
elektronik pengguna yang sah sehingga tanpa sepengetahuannya membawa
pelaku ke dalam sistem, 2) penggunaaan secara diam-diam atas jaringan
Wi-Fi tetanggan, 3) seseorang yang tidak berwenang mengikuti seseorang
yang berwenang memasuki pintu yang aman, menembus pengendalian keamanan
fisik.
Pemecahan kata sandi (password cracking): ketika seorang penyusup memasuki pertahanan sebuah sistem, mencuri file yang berisikan kata sandi yang valid, mendeskripsinya, dan menggunakannya untuk mendapatkan akses atas program, file, dan data.
War dialing: memrogram sebuh komputer untuk menghubungi ribuan sambungan telepon untuk mencari dial-up modem lines. Hacker menerobos ke dalam PC yang tersambung dengan modem dan mengakses jaringan yang terhubung.
War driving: berkendara mencari jaringan nirkabel rumah atau perusahaan yang tidak terlindungi.
War rocketing: menggunakan
roket untuk melepaskan titik akses nirkabel yang terhubung pada parasut
yang mendeteksi jaringan nirkabel tidak aman.
Phreaking: menyerang sistem telepon untuk mendapatkan akses sambungan telepon gratis, menggunakan sambungan telepon untuk mengirimkan malware, mengakses, mencuri, serta menghancurkan data.
Data diddling: mengubah
data sebelum atau selama entri ke dalam sebuah sistem komputer untuk
menghapus, mengubah, menambah, atau memperbarui data sistem kunci yang
salah.
Kebocoran data (data leakage): menyalin data perusahaan tanpa izin, sering kali tanpa meninggalkan indikasi bahwa ia telah disalin.
Podslurping: menggunakan sebuah perangkat kecil dengan kapasitas penyimpanan (iPod, flash drive) untuk mengunduh data tanpa izin dari sebuah komputer.
Teknik salami (salami technique): pencurian sebagian kecil uang dari beberapa rekening yang berbeda.
Penipuan round-down (run-down fraud): memerintahkan
komputer untuk membulatkan seluruh perhitungan bunga menjadi dua tempat
desimal. Pecahan dari sen yang dibulatkan pada setiap perhitungan
dimasukkan ke dalam rekening pemrogram.
Spionase ekonomi (economic espionage): mencuri informasi, rahasia dagang, dan kekayaan intelektual.
Pemerasan dunia maya (cyber-extirtion): ancaman untuk membahayakan sebuah perusahaan atau seseorang jika sejumlah uang tertentu tidak dibayarkan.
Cyber-bullying: menggunakan
teknologi komputer untuk mendukung perilaku yang disengaja, berulang,
dan bermusuhan yang menyiksa, mengancam, mengusik, menghina,
mempermalukan, atau membahayakan orang lain.
Sexting: tukar
menukar pesan teks dan gambar yang terang-terangan bersifat seksual
dengan orang lain, biasanya menggunakan perantara telepon.
Terorisme interbet (internet terrorism): menggunakan internet untuk mengganggu perdagangan elektronik serta membahayakan komputer dan komunikasi.
Misinformasi internet (internet misinformation): menggunakan internet untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan.
Ancaman e-mail (e-mail threats): ancaman dikirimkan kepada korban melalui e-mail. Ancaman biasanya memerlukan beberapa tindakan follow-up, seringnya mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
Penipuan lelang internet (internet auction fraud): menggunakan situs lelang internet untuk menipu orang lain.
Penipuan pump-and-dump internet (internet pump-and-dump fraud): menggunakan internet untuk menaikkan harga saham kemudian menjualnya.
Penipuan klik (click fraud): memanipulasi jumlah waktu iklan yang di klik untuk meningkatkan tagihan periklanan.
Penjejalan situs (web cramming): menawarkan
situs gratis selama sebulan, mengembangkan situs tidak berharga, dan
membebankan tagihan tekepon dari orang-orang yang menerima tawaran untuk
waktu berbulan-bulan, terlepas mereka ingin melanjutkan menggunakan
situs tersebut atau tidak.
Pembajakan perangkat lunak (software piracy): menyalin atau mendistribusikan perangkat lunak berhak cipta tanpa izin.
REKAYASA SOSIAL
Rekayasa sosial (social engineering): teknik
atau trik psikologis yang digunakan agar orang-orang mematuhi keinginan
pelaku dalam rangka untuk mendapatkan akses fisik atau logis ke sebuah
bangunan, komputer, server, atau jaringan. Biasanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan data rahasia.
Cisco
melaporlam bahwa para pelaku memanfaatkan tujuh sifat manusia untuk
menarik seseorang agar mengungkapkan informasi atau melakukan tindakan
tertentu:
- Belas kasihan.
- Keserakahan.
- Data tarik.
- Kemalasan.
- Kepercayaan.
- Urgensi.
- Kesombongan.
Menetapkan prosedur dan kebijakan berikut dan melatih orang untu mengikutinya dapat membantu meminimalkan rekayasa sosial:
- Jangan pernah membiarkan orang-orang mengikuti anda ke bangunan yang terlarang.
- Jangan log-in ke komputer lain, terutama jika anda memiliki akses administratif.
- Jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui telepon atau e-mail.
- Jangan pernah membagikan kata sandi atau ID pengguna.
- Waspadalah bila orang yang tidak anda kenal berusaha mendapatkan akses melalui anda.
Pretexting: menggunakan skenario ciptaan (dalih) yang
menciptakan legitimasi (pernyataan sah) dalam pikiran target guna
meningkatkan kecenderungan bahwa si korban akan membocorkan informasi
atau melakukan sesuatu.
Posing: menciptakan
bisnis yang terlihat sah, mengumpulkan informasi pribadi sambil
melakukan penjualan, tetapi tidak pernah mengirim barang.
Phishing: mengirimkan
sebuah pesan elektronik seolah dari sebuah perusahaan yang sah,
biasanya institusi keuangan, dan meminta informasi atau verifikasi dari
informasi serta sering memberi peringatan mengenai konsekuensi negatif
bila permintaan tersebut tidak dipenuhi. Permintaannya palsu dan
informasi yang dikumpulkan digunakan untuk melakukan pencurian identitas
atau untuk mencuri dana dari rekening korban.
Vishing: phising suara; seperti phising hanya saja korban memasukkan data rahasia melalui telepon.
Carding: kegiatan yang dilakukan pada kartu kredit curian, termasuk melakukan pembelian kecil secara online untuk memastikan apakah kartu masih valid serta membeli dan menjual nomor kartu kredit curian.
Pharming: mengarahkan lalu lintas situs web ke situs web palsu.
Evil twin: sebuah jaringan nirkabel dengan nama yang sama (disebut Server Set Identifier)
seolah menjadi sebuah titik akses nirkabel yang sah. Pengguna
tersambung dengannya karena ia memiliki sinyal nirkabel yang lebih kuat
atau evil twin mengganggu atau menonaktifkan titik akses yang sah. Para pengguna tidak menyadari bahwa mereka tersambug ke evil twin dan si pelaku mengawasi lalu lintas untuk mencari informasi rahasia.
Typosquatting/pembajakan URL (URL hijacking): menyiapkan situs web dengan nama sama sehingga pengguna membuat kekeliruan tipografis ketika memasukkan nama situs web yang akan dikirim ke situs yang tidak valid.
Pengganti kode batang QR (QR barcode replacements): pelaku penipuan menyamarkan kode Quick Response valid
dengan stiker yang mengandung kode QR pengganti untuk mengecoh
orang-orang ke dalam situs yang tidak diinginkan yang menginfeksi
teleponnya dengan malware.
Tabnapping: secara diam-diam mengubah tab dari browser yang dibuka untuk mendapatkan ID dan kata sandi pengguna ketika korban masuk kembali ke dalam situs.
Scavenging/dumpster diving: mencari
dokumen dan catatan untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia.
Metodenya meliputi pencarian kaleng sampah, kotak sampah komunal, dan
tempat pembuangan sampah kota.
Bahu berselancar (shoulder surfing): ketika
pelaku mengintip melalui bahu seseorang di tempat umum untuk
mendapatkan informasi seperti nomor PIN ATM atau ID pengguna dan kata
sandi.
Loop Lebanon (Lebanese looping): menyisipkan
lengan baju ke dalam ATM yang mencegah ATM mengeluarkan kartu. Pelaku
berpura-pura menawarkan bantuan, mengecoh korban dengan memasukkan PIN
lagi. Sekalinya korban menyerah, pencuri mengambil kartu dan menggunakan
kartu serta PIN untuk melakukan penarikan.
Skimming: penggesekan
ganda kartu kredit pada terminal yang sah atau menggesekkan kartu
secara diam-diam pada pembaca kartu yang kecil dan tersembunyi untuk
merekam data kartu kredit untuk penggunaan berikutnya.
Chipping: berpura-pura sebagai seorang jasa ahli dan menanamkan chip kecil yang merekam data transaksi pada sebuah pembaca kartu yang sah. Chip tersebut kemudian dipindahkan untuk mengakses data yang terekam di dalamnya.
Menguping (eavesdropping): mendengarkan
komunikasi pribadi atau menyadap ke dalam transmisi data yang
ditunjukan kepada orang lain. Salah satu cara untuk memotong sinyal
adalah dengan menyiapkan penyadapan.
MALWARE
Malware: segala perangkat lunak yang digunakan untuk membahayakan.
Spyware: perangkat
lunak yang secara diam-diam mengawasi dan mengumpulkan informasi
pribdai mengenai pengguna dan mengirimkannya kepada orang lain, biasanya
tanpa izin pengguna komputer.
Infeksi spyware, yang biasnya tidak disadari pengguna disesbabkan oleh:
- mengunduh program file-sharing, peralatan sistem, permainan, wallpaper, screen saver, musik, dan video.
- sejumlah situs yang secara diam-diam mengunduh spyware. Hal ini disebut dengan drive-by downloading.
- Seorang hacker menggunakan celah keamanan di situs browser dan perangkat lunak lainnya.
- Malware berpura-pura menjadi perangkat lunak keamanan antispyware.
- Sebuah worm atau virus.
- Jaringan nirkabel publik (public wireless network).
Adware: spyware yang menyebabkan iklan banner pada monitor, mengumpulkan infromasi mengenai penjelajahan situs dan kebiasaan pengguna, dan mengirimkannya kepada pencipta adware, biasanya sebuah organisasi periklanan atau media. Adware biasanya terkait dengan freeware dan shareware yang diunduh dari internet.
Perangkat lunak torpedo (torpedo software): perangkat lunak yang menghancurkan malware saingan. Terkadang mengakibatkan "peperangan malware" di antara pengembang yang bersaing.
Scareware: perangkat lunak berbahaya tidak ada manfaat yang dijual menggunakan taktik menakut-nakuti.
Ransomware: perangkat lunak yang mengenkripsi program dan data sampai sebuah tebusan dibayarkan untuk menghilangkannya.
Keylogger: perangkat lunak yang merekam akivitas komputer, seperti keystroke pengguna e-mail dikirim dan diterima, situs web yang dikunjungi, dan partisipasi pada sesi obrolan.
Trojan horse: satu set instruksi komputer yang tidak diotorisasi dalam sebuah program yang sah dan berfungsi dengan semestinya.
Bom waktu (time bombs)/bom logika (logic bombs): sebuah
program yang tidak aktif hungga beberapa keadaan atau suatu waktu
tertentu memicunya. Setelah dipicu, program akan menyabotase sistem
dengan menghancurkan program atau data.
Pintu jebakan (trap door)/pintu belakang (back door): sebuah set instruksi komputer yang memungkinkan pengguna untuk memotong kendali normal sistem.
Packet sniffer: program
yang menangkap data dari paket-paket informasi saat mereka melintasi
jaringan internet atau perusahaan. Data tangkapan disaring untuk
menemukan informasi rahasia atau hak milik.
Program steganografi (steganography program): sebuah program yang dapat menggabungkan informasi rahasia dengan sebuah file yang terlihat tidak berbahaya, kata sandi melindungi file, mengirimnya ke mana pun di dunia, di mana file dibuka dan informasi rahasia disusun ulang. Host file masih
dapat didengar atau dilihat karena indra penglihatan dan pendengaran
menusia tidak cukup sensitif untuk mendapati sedikit penurunan kualitas
gambar atau suara.
Rootkit: sebuah cara penyamaran komponen sistem dan malware dari sistem pengoperasian dan program lain, dapat juga memodifikasi sistem pengoperasian.
Superzapping: penggunaan
tanpa izin atas program sistem khusus untuk memotong pengendalian
sistem reguler dan melakukan tindakan ilegal. Utilitas Superzap awalnya dibuat untuk menangani kondisi darurat, seperti pemulihan sebuah sistem yang rusak.
Virus: sebuah segmen dari kode yang dapat dieksekusi yang melekatkan dirinya ke sebuah file, program,
atau beberapa komponen sistem lainnya yang dapat dieksekusi. Ketika
program tersembunyi terpicu, virus membuat perubahan tanpa izin agar
sebuah sistem beroperasi.
Worm: serupa dengan virus, kecuali jika ia adalah sebuah program bukan sebuah segmen kode yang tersembunyi dakam sebuah program host. Worm juga menggandakan dirinya sendiri secara otomatis dan secara aktif mengirimkan dirinya langsung ke sistem lain.
Bluesnarfing: mencuri daftar kontak, gambar, dan data lain dengan menggunakan cacat dalam aplikasi Bluetooth.
Bluebugging: mengambil
kendali atas telepon orang lain untuk membuat atau mendengarkan
panggilan, mengirim atau membaca pesan teks, menghubungkan ke internet,
meneruskan panggilan korban, dan menghubungi nomor yang membebankan
tarif.
Komentar
Posting Komentar